Monday, March 4, 2013

Terapi Okupasi, untuk melatih motorik halus..

tips |terapi|okupasi

Terapi okupasi, terapi untuk melatih motorik halus Kesedihan dan kepanikan ketika anak divonis menderita autism, seringakali membuat orang tua mencoba berbagai cara/obat/suplemen yang menawarkan iming-iming bisa menyembuhkan autisme. Jangan buat anak menjadi kelinci percobaan. Kenali terapi cara menangani autism yuuukkk…
1. Terapi biomedik, terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri. Terapi dengan memeriksa anak secara intensif pemerikasaan, darah, urin, feses dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan akan ditindak lanjuti untuk meminimalkan gangguan otak. 2. Terapi perilaku, terapi mencari latar belakang perilaku negative dan mencari solusi untuk perubahan perilaku dan kemudian memperbaikinya. 3. Terapi bermain, terapi dengan belajar bicara, berkomunikasi dan interaksi dengan teman sebayanya. 4. Terapi perkembangan, terapi untuk mempelajari minat kekuatan dan tingkat perkembangan anak untuk ditingkatkan kemampuan social, emosional dan intelektualnya. 5. Applied behavioral analysis (ABA), terapi dengan memberikan positive reinforcement Hadian / pujian. 6. Terapi social, terapi dengan bekominikasi dan berinteraksi dengan teman sebayanya. 7. Terapi okupasi, terapi untuk melatih motorik halus. 8. Terapi wicara, terapi mengatasi kesulitan dalam bicara dan berbahasa. 9. Terapi visual, terapi melihat visual untuk meningkatkan keterampilan komunikasi 10. Terapi fisik, terapi untuk melatih motorik kasar. 8 FAKTA PASTA GIGI Agar gigi lebih bersih anda mengoleskan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi. Hmmm, sudah tepatkah cara ini? Kita justru kerap jadi bingung saat menghadapi banjirnya iklan aneka produk pasta gigi. Mereka menjanjikan mampu membuat gigi terasa lebih segar , lebih putih dan cemerlang. Mencegah gigi berlubang dan sebagainya. Agar bisa menentukan pilihan secara bijak. Berikut sejumlah kiat darpada ahli yang perlu kita jadikan pertimbangan saat memilih pasta gigi. 1. Floride Dengan banyaknya bahan dasar pembuat pasta gigi, orang jadi amat mudah teralihkan dari materi yang paling penting. Terlepas dari apa kebutuhan pribadi anda. Yang jelas para ahli sepakat bahwa menyikat gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi yang menggandung fluoride mampu mengurangi kerusakan gigi sebanyak 40 %. 2. Cermati segel penutup Agar nantinya anda tak harus membayar mahal untuk produk berkualitas buruk, cermati benar segel pengamannya. Dan, apapun pilihan anda, jangan malas untuk membaca kandungan bahannya yang tertera pada kemasan. 3. Benarkah mampu memutihkan? Pasta gigi mengandung pemutih dengan kadar mil dan mengandung zat abrasive yang membantu menghilangkan noda pada gigi. Bila digunanakan secara terus menerus, gigi anda pun akan putih bersih bak mutiara. 4. Sedikit justru lebih baik Pasta gigi yang dioleskan memenuhi bulu sikat gigi yang tak serta merta membuat gigi anda putih bersih bagai sebongkah mutiara. Sebab yang anda butuhkan hanyalah sebesar butiran kacang hijau. 5. Menyikat gigi secara benar Posisi sikat gigi membentuk sudut kemiringan 45 derajat sehingga sebagian bulu sikat gigi berada diantara gigi dan gusi. Gerakan sikat membentuk lingkaran kecil di area tadi kemudian lanjutkan diatas permukaan gigi, proses menyikat ini setidaknya dilakukan selama 1-2 menit. Jika perlu gunakan benang gigi untuk mengangkat sisa makanan yang tidak terjangkau sikat gigi. 6. Beralih ke pasta gigi organic Pasta gigi organic terbukti efektif sekaligus ramah lingkungan ketimbang pasta bermerk. Selain mengandung fluoride yang diperoleh langsung dari tumbuhan, pasta gigi ini tidak menambahkan zat kimiawi berupa pengawet buatan, pemanis dan soda yang membuat mulut terasa kering. 7. Bahan yang mengejutkan Zat yang lazim digunakan untuk mengentalkan pasta gigi diantaranya koloid dari rumput laut, mineral atau getah alami. Sedangkan untuk membuatnya berbusa, sebagian besar produk pasta gigi mengandalkan detergen, diantaranya sodium lauryl sulfate yang juga ditemukan dalam aneka shampoo atau sabun mandi. Tentu saja bahan dasar tersebut sejauh ini diklaim aman bila digunakan secara tidak berlebihan. 8. Pilih pasta atau gel Menurut para ahli, apapun bentuknya, gel ataupun pasta. Sama sama mampu membersihkan gigi sama bersihnya.

No comments:

Post a Comment